Onetime.id, Bandar Lampung – Pemerhati kebijakan hukum, sosial, dan publik Benny N.A. Puspanegara angkat bicara usai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran periode 2025–2030, Nanda Indira dan Antonius Muhammad Ali, oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.
Menurut Benny, suka tidak suka, masyarakat Pesawaran kini telah resmi memiliki pemimpin baru.
Ia berharap warga yang sebelumnya terbelah akibat tensi politik pilkada bisa kembali bersatu dan memberi kesempatan kepada pasangan Nanda–Anton untuk segera bekerja.

“Rakyat harus mendukung, tapi juga kritis. Jangan hanya jadi penonton. Kalau rakyat diam, kekuasaan bisa semena-mena,” ujar Benny, Kamis, (28/8/2025).
Benny menilai tantangan Nanda–Anton tidak ringan.
Persoalan infrastruktur desa dan jalan kabupaten, layanan kesehatan, hingga kualitas pelayanan publik masih menjadi pekerjaan rumah besar.
Apalagi, kata dia, pemerintahan sebelumnya yang dipimpin suami Nanda banyak menuai kritik dan dianggap gagal.
“Tugas berat pemimpin baru adalah mencicil hutang-hutang kepemimpinan lama. Mereka harus bekerja keras, bekerja cerdas, dan tidak bisa lagi memakai gaya lama,” kata Benny.
Ia juga mengingatkan agar Nanda tidak terjebak bayang-bayang suaminya.
“Kalau sampai Nanda hanya jadi boneka, masyarakat jangan diam. Harus berani speak up dan bergerak menagih janji kampanye,” tegasnya.
Benny mengutip pesan Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto yang pernah mengingatkan agar rakyat tidak pasif.
“Kalau progres pemerintah lamban, apalagi memakai pola lama, tudingan lahirnya dinasti politik baru bukan sekadar isapan jempol,” katanya.
Meski demikian, ia menilai publik tetap perlu memberi waktu seratus hari pertama untuk melihat langkah cepat Nanda–Anton.
“Sekarang beri mereka kesempatan. Lihat bagaimana kinerjanya, apakah benar-benar menjalankan janji politik atau hanya mengulang kegagalan sebelumnya,” pungkas Benny.