Onetime.id Bandar Lampung – Hujan deras mengguyur Stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Senin malam, 28 Juli 2025.
Namun cuaca tak menghalangi peresmian Bhayangkara Presisi Lampung FC, klub milik institusi Polri yang kini bermarkas di tanah Sai Bumi Ruwa Jurai.
Diresmikan langsung oleh Kepala Kepolisian RI, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, seremoni ini bukan sekadar peluncuran tim dan kostum, melainkan penegasan kekuatan simbolik negara dalam ranah sepak bola profesional.
Perpindahan homebase ke Lampung menambah jejak panjang perpindahan identitas Bhayangkara FC, yang sebelumnya bermarkas di Jakarta, Surabaya, hingga Solo.
Kini, klub itu menyandang nama Lampung tanpa jejak sejarah panjang di daerah yang ditempatinya.
Namun pejabat daerah menyambutnya hangat, bahkan penuh keyakinan.
“Lampung akan bersinar,” kata Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dari atas podium, sembari menyatakan tim itu sebagai bagian penting dari masa depan provinsi.
Tak banyak pertanyaan muncul dalam acara yang digelar penuh gegap gempita itu soal urgensi kehadiran klub negara di daerah yang telah memiliki sejarah sepak bola sendiri.
Soal stadion yang belum pernah digunakan penuh dalam Liga 1 hingga soal bagaimana dukungan publik akan terbangun untuk klub yang berpindah kota lebih sering daripada promosi degradasi.
Kapolri menyebut kehadiran tim ini sebagai “keluarga baru” untuk Lampung. Ia juga berterima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memperbaiki stadion agar sesuai standar Liga 1.
Namun, tak dijelaskan dana perbaikan itu bersumber dari mana APBD, APBN, atau swasta dan siapa yang akan menanggung operasional klub ke depan.
Acara launching digelar meriah, lengkap dengan hiburan, teriakan suporter, dan visualisasi kebanggaan lokal.
Tapi, apakah semua pihak setuju dengan kehadiran tim negara di ranah kompetisi yang seharusnya digerakkan komunitas sipil?
Sementara itu, Bhayangkara FC tetap bersiap menghadapi Liga 1 musim ini dengan status sebagai tim promosi.
Di atas kertas, mereka membawa struktur organisasi yang solid dan pengalaman manajerial mumpuni.
Namun di tribun, dukungan massa belum bisa dibandingkan dengan klub lokal seperti Persilampung atau PSBL, yang telah lama mengakar meski tak lagi berada di kasta tertinggi.
Di stadion yang dibalut hujan dan lampu sorot, Bhayangkara Presisi Lampung FC memulai debutnya di provinsi baru. Seremonial telah usai. Tantangan sesungguhnya baru dimulai!






