Onetime.id – Aparat gabungan mulai bersiaga di sekitar Kantor Gubernur Lampung menjelang aksi unjuk rasa besar-besaran oleh ribuan petani singkong, pada Senin, (5/5/2025).
Pengamanan diperketat dengan pemasangan kawat berduri, penjagaan ketat personel bersenjata lengkap, hingga satu unit mobil water cannon yang disiagakan di depan gerbang utama.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan selama jalannya demonstrasi.
Aksi yang digelar dalam tajuk “Singkong Menjerit” itu merupakan puncak kekecewaan petani terhadap anjloknya harga singkong di tingkat pengepul.
Saat ini, harga beli hanya berkisar Rp1.100 per kilogram jauh di bawah harga acuan yang ditetapkan Kementerian Pertanian, yakni Rp1.350 per kilogram.
“Ini bentuk protes terhadap ketidakadilan pasar. Pemerintah harus menindak perusahaan yang memeras petani,” kata Maradoni SAP koordinator masa aksi.
Unjuk rasa ini diinisiasi oleh Aliansi Masyarakat Peduli Petani Singkong Indonesia, dengan dukungan organisasi mahasiswa dari Aliansi Cipayung se-Lampung dan HMI Sumbagsel.






