Suhu Politik PSU Pesawaran Memanas, Pengamat Ingatkan Transparansi KPU dan Bawaslu

Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Lampung, Candrawansyah. Ilustrasi: Onetime.id

Onetime.id – Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Lampung (UML), Candrawansyah, memprediksi bahwa dinamika politik di Kabupaten Pesawaran akan memanas seiring dengan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU).

“Salah satu faktor yang diduga menjadi pemicu adalah keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menolak pencalonan pasangan drg. Elin-Supriyanto yang diusung oleh Partai Demokrat,” papar Candrawansyah kepada media Onetime.id pada Jumat, (14/3/2025).

Menurut informasi yang beredar, pada saat pendaftaran, drg. Elin hadir tanpa didampingi Supriyanto sebagai calon wakilnya, yang kemungkinan menjadi salah satu alasan penolakan tersebut.

Empat Langkah Menjaga Stabilitas Politik di PSU Pesawaran.

Untuk menjaga stabilitas politik dan mencegah ketegangan yang berlebihan, Candrawansyah menyoroti empat hal penting yang harus diperhatikan oleh berbagai pihak:

1. Independensi Penyelenggara Pemilu
KPU dan Bawaslu harus menjunjung tinggi asas independensi dalam menjalankan PSU.

Mereka harus memastikan bahwa tidak ada intervensi dari pihak mana pun serta menegakkan prinsip penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil.

2. Keterbukaan Informasi Publik
KPU dan Bawaslu harus transparan dalam menyampaikan setiap tahapan PSU kepada masyarakat.

Salah satu caranya adalah dengan melibatkan media agar informasi yang diberikan tidak hanya terbuka tetapi juga terlihat terbuka, sehingga meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilu.

3. Peran Strategis TNI-Polri
Penyelenggara pemilu perlu berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk memetakan potensi konflik serta menyampaikan informasi terkait dinamika politik PSU.

Dengan demikian, aparat keamanan dapat mengambil langkah strategis guna menjaga kondusivitas wilayah.

4. Etika Politik dan Partisipasi Masyarakat
Partai politik diharapkan mengedepankan etika berpolitik yang santun dan menempatkan harmonisasi masyarakat sebagai prioritas utama.

Selain itu, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menjaga ketertiban, tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu negatif, serta menghindari perpecahan akibat perbedaan pilihan politik.

Candrawansyah berharap agar pelaksanaan PSU di Kabupaten Pesawaran tetap berlangsung dalam suasana yang kondusif.

“Jangan sampai suhu politik yang meningkat justru mengorbankan esensi demokrasi dan nilai-nilai nasionalisme,” tegasnya.

PSU di Pesawaran menjadi perhatian publik, dan semua pihak diharapkan dapat berperan dalam menciptakan pemilu yang damai, adil, dan demokratis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *