Onetime.id – Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Golkar bukan milik keluarga maupun kelompok tertentu, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia.
Menurut dia, partai berlambang pohon beringin itu merupakan aset bangsa yang dibangun di atas doktrin kekaryaan.
“Golkar tidak boleh diklaim satu kelompok semata. Apalagi keluarga tertentu, itu tidak boleh. Golkar milik rakyat Indonesia, aset bangsa, dengan doktrin kekaryaan,” kata Bahlil saat membuka Rapat Pimpinan Nasional I Partai Golkar 2025 di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Sabtu, (20/12/2025).
Bahlil menyebut Golkar lahir dari proses panjang demokrasi dan digagas para pendiri bangsa. Karena itu, ia menekankan pentingnya mengedepankan politik kesejahteraan, bukan politik penuh tipu daya.
“Yang harus dilakukan adalah politik kesejahteraan, bukan politik tricky,” ujarnya.
Ia juga meminta Rapimnas menjadi ruang pertukaran gagasan yang kredibel dengan membuka keran demokrasi seluas-luasnya.
Menurut Bahlil, penyempitan saluran demokrasi justru akan merugikan partai.
“Tidak boleh ada penyempitan demokrasi,” kata dia.
Bahlil mengingatkan seluruh jajaran untuk memperkuat konsolidasi, bersinergi, dan mengedepankan cara berpikir inklusif.
Dengan langkah itu, ia optimistis target penambahan kursi Golkar di DPR pada Pemilu 2029 dapat tercapai.
Ia menegaskan Golkar tidak boleh dijadikan alat kepentingan atau bisnis kelompok tertentu.
Partai, kata dia, harus konsisten memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan tetap berpegang pada ideologi Pancasila.
Pembukaan Rapimnas turut dihadiri jajaran DPP, antara lain Ketua Dewan Pembina Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Dewan Kehormatan Hafiz Zawawi, serta Wakil Ketua Dewan Etik Mohammad Andi Mattalatta.





