Onetime.id – Di lantai tiga Balai Keratun, Kamis pagi, udara terasa lebih dari sekadar hangat.
Ia mengandung makna tentang tekad, kolaborasi, dan kesadaran akan pentingnya komunikasi yang jernih.
Di ruang itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengukuhkan kepengurusan Ikatan Jurnalis Pemprov Lampung (IJP) periode 2025–2028.
Sebuah ikrar kebersamaan yang ditegaskan lewat Surat Keputusan Gubernur Nomor G/366/V.14/HK/2025.
Diketuai oleh Abung Mamasa nama yang tak asing di kalangan pewarta pengurus IJP kini memanggul amanah besar, menjembatani bahasa kekuasaan dengan suara rakyat.
Mereka datang dari pelbagai media, membawa keragaman perspektif dan keberanian menulis yang jernih.
Tema yang diusung bukan sekadar hiasan podium: Bangun Kolaborasi, Kuatkan Sinergi, Wujudkan Lampung Maju.
Ia menjadi gema yang mengingatkan bahwa pembangunan bukan hanya soal angka dan proyek, tapi tentang narasi bersama yang bisa dipahami, dirasakan, dan diawasi.
“Pemerintah bisa saja punya niat baik dan program strategis, tapi jika tidak dikomunikasikan dengan baik, masyarakat tidak akan pernah tahu,” ujar Gubernur Mirza, dengan nada yang lebih menyerupai ajakan ketimbang instruksi.
Ia sadar betul, di tengah era limpahan informasi yang gaduh dan kadang gaduh semata, wartawan memikul peran tak sederhana menjadi penjaga nurani.
“Wartawan bukan hanya pencari berita. Mereka adalah penjaga nurani publik,” katanya, lantang namun bening.
“Selain meliput, juga harus memberi inspirasi.”
Gubernur Mirza menolak melihat kritik sebagai gangguan. Sebaliknya, ia menyambutnya sebagai bagian dari kontrol sosial yang sehat.
Pemerintah, katanya, justru membutuhkan cermin yang jujur untuk terus berbenah.
Maka, kepada seluruh organisasi perangkat daerah, ia berpesan bukalah pintu, terangkan niat, dan ajaklah media berdialog, bukan sekadar berbagi siaran pers.
“Ini zamannya keterbukaan,” ujarnya.
“Tak bisa eksklusif. Harus dijelaskan dengan cara dan kolaborasi yang baik dengan teman-teman media.”
Maka pagi itu, bukan hanya sebuah organisasi yang dikukuhkan, melainkan semangat zaman.
Pemerintah Provinsi Lampung menatap ke depan dengan keyakinan bahwa jurnalis bukan sekadar mitra kerja, melainkan pengawal kebenaran.
Bersama IJP, mereka berharap membangun tata kelola yang lebih terbuka, inklusif, dan berpihak kepada rakyat karena pada akhirnya, pembangunan tanpa kepercayaan adalah panggung yang hampa.