Bandar Lampung – Petinju putri asal Lampung yang memperkuat Indonesia, Nabila Maharani, meraih medali perak pada ajang SEA Games Thailand 2025.
Capaian ini menjadi catatan sejarah bagi tinju putri Lampung di level internasional.
Nabila memastikan tempat di partai final kelas 54 kilogram putri setelah menang angka mutlak 5–0 atas petinju Myanmar, Htar Htar Hwe, dalam laga semifinal yang berlangsung di Chulalongkorn University Sports Center, Bangkok, Minggu, 14 Desember 2025.
Ketua Umum Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) Lampung, Ahmad Giri Akbar, mengapresiasi pencapaian tersebut. Menurut dia, prestasi Nabila menjadi tonggak penting bagi perkembangan tinju putri di daerah.
“Ini sejarah pertama bagi atlet tinju putri Lampung yang berhasil meraih medali pada ajang multi-event internasional seperti SEA Games,” ujar Ahmad Giri Akbar, Minggu, 21 Desember 2025.
Pada SEA Games Thailand 2025, Indonesia meloloskan lima petinju ke partai final. Dari jumlah tersebut, satu-satunya medali emas disumbangkan oleh Vicky Tahumil Junior di kelas 51 kilogram putra setelah menundukkan petinju tuan rumah, Thitisan Panmot, dengan kemenangan tipis 3–2.
Empat petinju lainnya harus puas dengan medali perak. Dari sektor putri, Nabila Maharani kalah dari petinju Thailand Nathicha Chongprongklang dengan skor 1–4 di final kelas 54 kilogram putri.
Huswatun Hasanah juga takluk dari wakil Thailand Thananya Somnuek dengan skor 0–4 pada final kelas 63 kilogram putri.
Sementara dari sektor putra, Asri Udin kalah dari petinju Thailand Sakda Ryamtham dengan skor telak 0–5 di final kelas 60 kilogram putra.
Medali perak lainnya diraih Maikhel Roberrd Muskita yang harus mengakui keunggulan petinju Filipina, Eumir Felix Marcial, dengan skor 1–4 pada final kelas 80 kilogram putra.
Selain itu, Indonesia juga mengoleksi empat medali perunggu yang masing-masing disumbangkan oleh Israellah Athena Bonita Saweho (kelas 50 kilogram putri), Jill Mandagie (kelas 57 kilogram putra), Alfianita Kartina Manopo (kelas 57 kilogram putri), serta Maria Meisita Maria Manguntu (kelas 60 kilogram putri).
Prestasi tersebut menegaskan konsistensi tinju Indonesia di kawasan Asia Tenggara, sekaligus membuka harapan baru bagi lahirnya atlet-atlet berprestasi dari daerah, termasuk Lampung.






