Onetime.id – Satu per satu pejabat mulai diperiksa terkait dugaan pelanggaran hukum dalam kasus eksploitasi air oleh PDAM Limau Kunci.
Kali ini giliran RZ, pejabat dari Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, yang diperiksa intensif oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Barat pada Rabu, 18 Juni 2025, pukul 14.30 WIB.
Pemeriksaan ini dilakukan menyusul laporan dari Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GERMASI) yang menuding adanya eksploitasi air tanpa izin dari kawasan hutan lindung oleh PDAM milik daerah tersebut.
RZ yang hadir mengenakan seragam dinas berwarna putih tampak tenang, namun enggan banyak berkomentar.
Saat dikonfirmasi awak media, ia membenarkan bahwa pemanggilannya berkaitan dengan laporan GERMASI.
“Iya, saya hari ini hadir untuk memenuhi panggilan Kejari Lampung Barat terkait laporan GERMASI mengenai kasus PDAM Limau Kunci,” ujarnya singkat.
Kasus dugaan pengambilan air tanpa izin ini telah menjadi sorotan publik, terutama setelah muncul dugaan keterlibatan sejumlah oknum lintas instansi.
Aktivitas tersebut disebut telah berlangsung cukup lama tanpa pengawasan ketat.
Pendiri GERMASI, Ridwan Maulana, C.PL., CDRA, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal proses hukum hingga tuntas.
Ia menyebut praktik ilegal ini tak sekadar pelanggaran administratif, tetapi masuk kategori dugaan kejahatan lingkungan dan korupsi sumber daya alam.
“Siapapun yang terlibat harus bertanggung jawab di depan hukum. Ini bukan soal izin semata, tapi soal perusakan lingkungan,” tegas Ridwan.
Ia juga mendesak Gubernur Lampung untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Kehutanan yang dinilai lalai.
Jika terbukti ada pembiaran, hal itu berpotensi melanggar Pasal 105 huruf g Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
Hingga berita ini diturunkan, Kejari Lampung Barat belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil pemeriksaan RZ.
Namun, sumber internal menyebut, dalam waktu dekat beberapa pejabat lain juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
Dugaan mafia air di balik operasi PDAM Limau Kunci pun mulai ramai diperbincangkan publik. Siapa yang akan terseret berikutnya?






