Onetime.id, Bandar Lampung – Bursa calon Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Lampung mulai mengerucut.
Sejumlah nama kader lama dan baru masuk gelanggang, namun pengamat politik menilai Umar Ahmad menjadi figur regenerasi yang paling potensial.
Pengamat Politik FISIP Universitas Lampung, Darmawan Purba, mengatakan hasil Pemilu 2024 menjadi alarm serius bagi PDIP Lampung. Kursi DPR RI dari daerah ini berkurang dari lima pada 2019 menjadi tiga pada 2024.
Kursi DPRD provinsi merosot dari 19 menjadi 13 kursi, sementara kursi ketua DPRD kabupaten/kota susut dari 10 menjadi hanya tiga.
“Angka-angka ini menggambarkan penurunan elektoral yang tidak bisa diabaikan. PDIP Lampung membutuhkan energi baru agar mampu kembali bersaing,” kata Darmawan, Jumat, 27 September 2024.
Ia menyebut tokoh senior seperti Sudin dan Mukhlis Basri tetap layak diapresiasi.
Keduanya berperan besar membesarkan partai lewat pengalaman panjang di parlemen dan eksekutif.
Namun, menurutnya, fondasi yang sudah dibangun generasi lama perlu dilengkapi semangat pembaruan.
Dalam konteks itu, Umar Ahmad mencuat sebagai simbol regenerasi.
Mantan Bupati Tulang Bawang Barat dua periode ini dikenal dengan gagasan pembangunan berbasis kebudayaan dan pendidikan.
“Keberaniannya maju dalam fit and proper test bukan hanya tekad pribadi, tapi representasi semangat pembaruan pasca-penurunan elektoral,” ujar Darmawan.
Selain Umar, muncul pula nama Winarti dan Kostiana. Keduanya disebut memberi warna regenerasi, sekaligus membuka peluang kepemimpinan perempuan yang makin relevan dengan tuntutan politik inklusif.
Kandidat Menguat, Keputusan di Tangan DPP
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Lampung, Candrawansyah, menilai PDIP Lampung tidak kekurangan stok kader.
Ia menyebut sejumlah nama potensial: Sudin, Mukhlis Basri, Umar Ahmad, Kostiana, Winarti, hingga Sutono dan I Ketut Suwendra.
Namun, menurut Candrawansyah, kompetisi realistis hanya akan menyisakan tiga nama: Sudin, Mukhlis, dan Umar Ahmad.
“Keputusan akhir tetap di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Melihat rekam jejak, Sudin masih sangat mungkin dipilih kembali, meski peluang lain tetap terbuka,” katanya.
Pertarungan Ide dan Konsolidasi
Bendi Juantara, pengamat politik dari FISIP Unila lainnya, menilai banyaknya kandidat justru positif bagi dinamika internal PDIP Lampung. Menurutnya, ada tiga hal penting dari proses ini.
Pertama, partai tidak bergantung pada satu figur sehingga stabilitas internal lebih terjaga. Kedua, sirkulasi elite yang teratur akan merawat kohesi antar faksi dan meminimalkan konflik.
“Proses ini harus terbuka, sesuai mekanisme AD/ART, dan tidak boleh didikte kekuatan di luar partai,” kata Bendi.
Ketiga, calon ketua PDIP Lampung harus memenuhi sejumlah kriteria memahami ideologi partai, memiliki rekam jejak kontribusi, adaptif terhadap perubahan, dan mampu menjadi pemersatu internal maupun eksternal.
“Umar Ahmad memenuhi sebagian besar kriteria itu. Kehadirannya bisa menciptakan kompetisi sehat dalam seleksi,” ucap Bendi.
Para pengamat sepakat, siapa pun yang dipilih nanti akan menghadapi tantangan besar memulihkan kepercayaan publik, mengadaptasi digitalisasi politik, memperkuat basis isu lokal seperti pangan dan ekonomi rakyat, hingga membangun kepemimpinan yang inklusif.
Pertanyaannya, apakah DPP PDIP memberi ruang bagi regenerasi atau bertahan dengan pola lama.
Jawaban dari pertarungan ini akan menentukan bangkit atau semakin merosotnya pengaruh PDIP Lampung di panggung politik daerah.