Onetime.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesawaran memastikan bahwa seluruh proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang dijadwalkan berlangsung pada 24 Mei 2025 tetap berjalan sesuai rencana, meskipun hingga kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran belum menyalurkan dana yang telah disepakati.
Ketua KPU Pesawaran, Fery Ikhsan, menyampaikan bahwa total kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan PSU mencapai Rp15,4 miliar.
Dari jumlah tersebut, KPU masih memiliki Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) Pilkada 2024 sebesar Rp6 miliar, sehingga masih terdapat kekurangan sekitar Rp9,4 miliar.
“Anggaran tersebut sudah tercantum dalam NPHD yang ditandatangani pada 24 Maret 2025. Sesuai ketentuan dalam Permendagri dan Permenkeu, dana seharusnya disalurkan paling lambat 14 hari setelah penandatanganan. Namun hingga kini, belum ada pencairan dari Pemkab,” ujar Fery melalui sambungan WhatsApp, Senin (14/4/2025).
Kendati belum ada anggaran yang turun, KPU tetap menjalankan tahapan PSU, termasuk kegiatan sosialisasi yang telah dimulai sejak 26 Maret.
Sosialisasi dilakukan melalui berbagai saluran, mulai dari media sosial hingga pertemuan dengan tokoh masyarakat, pemuda, dan adat di seluruh kecamatan.
“Respons masyarakat cukup tinggi. Mereka ingin tahu alasan diadakannya PSU dan seperti apa prosesnya. Bahkan kami menggelar dua kali sosialisasi di setiap kecamatan,” jelas Fery.
Soal partisipasi pemilih, Fery mengungkapkan bahwa pada Pilkada 2024 lalu angka partisipasi mencapai 71,89 persen.
KPU menargetkan angka yang sama atau bahkan lebih tinggi dalam PSU kali ini.
Ia juga menegaskan bahwa peningkatan partisipasi adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen, termasuk pemerintah daerah.
Mengenai kampanye, Fery menyebut masa kampanye akan berlangsung singkat, yaitu selama 14 hari, mulai dari 7 hingga 20 Mei 2025, sesuai regulasi PSU.
Selain itu, KPU juga menjadwalkan debat terbuka antar pasangan calon pada 14 Mei 2025.
Debat ini bertujuan memperkenalkan profil, visi, misi, serta program kerja masing-masing kandidat kepada publik.
“Debat ini bukan sekadar formalitas. Ini kesempatan bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam para calon, memahami visi mereka, dan bagaimana mereka akan memimpin daerah,” terang Fery.
Debat hanya akan digelar satu kali dan akan melibatkan tim perumus yang terdiri dari pakar serta tokoh masyarakat untuk menyusun format debat yang objektif dan informatif.
Dalam hal logistik, KPU Pesawaran telah mencetak sebanyak 359.032 surat suara, yang mencakup 347.979 pemilih dalam DPT, ditambah cadangan 2,5 persen serta tambahan 2.000 lembar untuk mengantisipasi kebutuhan PSU.
“Desain surat suara masih sama dengan Pilkada 2024 lalu, hanya saja TPS khusus di Lapas Anak kini ditiadakan. Jadi total TPS berkurang dari 760 menjadi 759,” jelasnya.
Fery menambahkan bahwa seluruh perlengkapan logistik seperti sampul, tinta, dan surat suara telah tersedia di gudang.
Pihaknya kini hanya menunggu pengiriman kotak suara untuk kemudian dilakukan proses sortir dan pelipatan.
“Sejauh ini semua berjalan lancar. Tahapan masih cukup panjang dan kami terus mempersiapkan segalanya sebaik mungkin,” pungkas Fery.
Hingga berita ini diterbitkan, Onetime.id masih berupaya mengonfirmasi kepada Pemkab Pesawaran mengenai waktu pencairan dana PSU yang telah disepakati bersama KPU.