Onetime.id, Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung terus mempercepat perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan untuk mendukung mobilitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Tahun ini, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) menggarap 52 paket perbaikan jalan dan 21 paket jembatan.
Kepala Dinas BMBK Provinsi Lampung, M. Taufiqullah, mengatakan paket pekerjaan jalan dilaksanakan dalam dua tahap lelang, 25 paket pada tahap pertama dan 27 paket pada tahap kedua.
Hingga September, sekitar 20 kegiatan rampung 100 persen, sebagian dalam proses administrasi, dan 10 kegiatan sudah mencapai progres 75 persen. Rata-rata capaian keseluruhan berada di angka 70 persen.
“Jaringan jalan provinsi panjangnya 1.700 kilometer, sedangkan jalan nasional 1.300 kilometer yang membentang di jalur lintas barat, tengah, dan timur. Kondisi jalan nasional sudah 94 persen mantap, sedangkan jalan provinsi 78 persen mantap, ini di atas rata-rata nasional,” kata Taufiqullah usai menjadi narasumber Podcast di IJP Lampung, Rabu, (24/9/2025).
Menurutnya, perbedaan jalan nasional, provinsi, dan kabupaten dapat dilihat dari lebar serta marka jalan.
Jalan nasional memiliki lebar sekitar 7 meter dengan marka kuning, jalan provinsi 4,5–6 meter tanpa tanda khusus, sementara jalan kabupaten lebih kecil lagi.
Ia menegaskan, setiap pembangunan jalan harus sesuai standar dan diuji di laboratorium. Bila tidak sesuai spesifikasi, kontraktor wajib mengembalikan kerugian.
“Sering kali permasalahan ada di drainase. Kalau drainase tidak ada, jalan pasti cepat rusak,” ujarnya.
Taufiqullah menyebut keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama. Untuk menyelesaikan seluruh jalan rusak dibutuhkan Rp4 triliun, sedangkan tahun ini hanya tersedia Rp450 miliar.
“Karena itu, kita prioritaskan jalan yang berdampak ekonomi tinggi bagi masyarakat,” katanya.
Selain mengandalkan anggaran pemerintah, sejumlah perusahaan juga menyalurkan CSR untuk perbaikan jalan, seperti PT PSMI, PGE Ulubelu, dan perusahaan pengolah singkong di Way Kanan.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar ikut menjaga jalan dengan menghindari kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL).
Gubernur Lampung, kata dia, menekankan pentingnya dukungan infrastruktur menuju kawasan pertanian dan wisata.
“Banyak jalan desa menuju lahan pertanian rusak hingga 50 persen. Setelah jalan provinsi mantap, kami akan bantu peningkatan jalan desa,” ucapnya.
Untuk mendukung pariwisata, pemerintah tengah menyiapkan pelebaran ruas jalan Lepasing–Padang Cermin yang kerap macet.
Lebar jalan yang semula 5 meter akan diperbesar menjadi 11 meter, terdiri dari 7 meter jalan utama dan 2 meter bahu jalan di kiri dan kanan. Proyek ini ditarget rampung tahun depan.
Taufiqullah menambahkan, setiap tahun kondisi jalan provinsi menurun sekitar 4 persen atau 56 kilometer.
Dengan biaya perbaikan mencapai Rp10 miliar per kilometer, pemeliharaan rutin menjadi kunci.
“Melalui UPTD, setiap ada jalan berlubang langsung ditutup. Dengan pemeliharaan baik dan kesadaran masyarakat, insyaallah jalan akan lebih awet,” ujarnya.