PAN Lampung Sampaikan Duka atas Gugurnya Driver Ojol asal Bandar Lampung di Jakarta

Hazizi menegaskan, peristiwa itu bukan sekadar duka keluarga korban, melainkan juga duka masyarakat Lampung.

Onetime.id, Bandar Lampung – Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Lampung, H.M. Hazizi, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan, driver ojek online asal Bandar Lampung yang tewas saat aksi demonstrasi di Jakarta, Kamis malam, (28/8/2025).

“Atas nama keluarga besar DPW PAN Lampung, kami menyampaikan duka cita mendalam. Saudara kita, seorang driver ojol asal Lampung, telah berpulang dalam tragedi aksi di Jakarta. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” kata Hazizi, Jumat, (29/8/2025).

Hazizi menegaskan, peristiwa itu bukan sekadar duka keluarga korban, melainkan juga duka masyarakat Lampung.

“Ketika ada warga Lampung tertimpa musibah, itu juga duka kita semua. PAN akan selalu berdiri bersama rakyat, baik di saat suka maupun duka,” ujarnya.

Ia menyebut, peringatan HUT ke-27 PAN harus menjadi refleksi politik yang berakar pada nilai kemanusiaan.

“Politik bukan hanya seremonial. Politik harus menghadirkan kepedulian dan kebersamaan. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kita harus terus memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat,” kata Hazizi.

Pernyataan itu ia sampaikan di sela rapat koordinasi finalisasi PAN Walk Jalan Sehat dan Bazar UMKM di Rumah PAN Lampung.

“Besok kita akan berjalan sehat bersama rakyat, tapi hari ini kita juga berjalan bersama duka keluarga almarhum. Itulah makna politik sejati, hadir di tengah rakyat dalam segala situasi,” ucap Hazizi.

Rapat tersebut dipimpin Hazizi bersama Sekretaris DPW PAN Lampung Akhmad Iswan H. Caya, Bendahara Enita Agustri, dan Wakil Ketua Suprapto.

Hadir pula panitia HUT PAN, antara lain Ketua OC Doni Barata, Sekretaris OC Zainal Rachman, dan Bendahara Akbar Julio.

Affan Kurniawan lahir di Bandar Lampung, 18 Juli 2004. Meski menetap di Menteng, Jakarta Pusat, Affan masih dikenal sebagai anak daerah yang berjuang di ibu kota.

Pemuda 21 tahun itu menjadi tulang punggung keluarga. Ia tewas setelah kendaraan taktis Brimob melindasnya di perempatan TPU Karet, Jakarta, saat kericuhan demonstrasi para pengemudi ojol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *