Onetime.id – Proses seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lampung Tengah kini menuai sorotan publik setelah salah satu calon terkuat, Welly Adiwantra, S.STP, M.M., dikaitkan dengan dugaan keterlibatan dalam kasus rekrutmen honorer bermasalah di Pemerintah Kota Metro.
Dilansir dari media Radar24.co.id tanggal 11 Maret 2025, Welly yang saat ini menjabat sebagai Kepala BKPSDM Kota Metro disebut sebagai pihak yang menandatangani Surat Keputusan (SK) pengangkatan tenaga honorer yang belakangan menuai polemik.
Dugaan ini memicu kekhawatiran publik terhadap integritas proses seleksi pejabat tinggi pratama di Lampung Tengah.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Lampung, Dr. Dedy Hermawan, menegaskan bahwa seleksi jabatan Sekda semestinya berlandaskan prinsip meritokrasi, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan peraturan turunannya.
“Paradigma manajemen kepegawaian saat ini adalah merit system, yakni pengembangan karier ASN harus didasarkan pada kompetensi, kualifikasi, kinerja, dan integritas. Maka, kepala daerah, termasuk di Lampung Tengah, wajib melaksanakan seleksi ini secara objektif dan transparan,” ujar Dedy kepada media onetime.id pada Kamis, (22/5/2025).
Ia menekankan, praktik-praktik lama seperti politik balas budi, nepotisme, dan intervensi non-profesional harus ditinggalkan demi mewujudkan birokrasi yang sehat dan profesional.
“Pelaksanaan merit system secara konsisten akan berdampak besar terhadap kualitas birokrasi, efektivitas pembangunan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini juga menjadi kunci dalam mendukung pencapaian visi dan misi kepala daerah,” tambahnya.
Dedy juga mendorong agar seleksi terbuka (selter) jabatan Sekda dilaksanakan secara kompetitif dan akuntabel, sehingga menghasilkan pejabat yang benar-benar mampu mengawal seluruh program kerja bupati terpilih.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemkab Lampung Tengah maupun Panitia Seleksi (Pansel) terkait respons terhadap riwayat calon yang tengah dipersoalkan.